Senin, 08 Juni 2020

Etimologi kata "Kalwedo" budaya negeri sopi

Etimologi kata "Kalwedo" ||Budaya Negri Sopi


          Indonesia di kenal dengan negara kepulauan secara kedirian maupun kehadirannya mengakui akan perbedaan serta terdapat 34 provinsi, salah satunya ialah  provinsi Maluku. secara geografis merupakan provinsi kepulauan karena di dalamnya terdapat beribu-ribu pulau dan mempunyai berjuta ragam bahasa, agama maupun budaya. Bahkan di kalangan masyarakat pun  di kenal dengan sebutan negri seribu pulau, negri yang terletak di bagian timur Indonesia.

       Selanjutnya selain di kenal dengan provinsi seribu pulau, provinsi ini juga memiliki beragam corak budaya, mulai dari aspek kehidupan yang mencakup adat istiadat, kepercayaan, seni dan kebiasaan lainnya. Yang dijalani dan diberlakukan oleh masyarakat setempat. Maluku adalah sekelompok pulau yang merupakan bagian dari Nusantara. Yang berbatasan langsung dengan Timor di sebelah selatan, pulau Sulawesi di sebelah barat dan Irian Jaya di sebelah timur. Daerah yang juga di kenal dengan sebutan negri raja-raja ini memiliki beragam budaya dan adat istiadat mulai dari alat musik, bahasa, tarian-tarian, hingga seni budaya. salah satu diantara banyak budaya yang di kenal ialah budaya "kalwedo" yang berasal dari kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), kabupaten terluar di provinsi Maluku.

        Kabupaten yang akrab di sapa bumi Kalwedo ini berbatasan langsung dengan dua negara yaitu negara Timor Leste dan juga negara Australia. Kabupaten ini memiliki budaya yang sangat kental yang masih di pegang erat oleh masyarakat setempat sebagai bentuk pemeliharaan tatanan budaya dalam kehidupan orang bersaudara. Kalwedo adalah bukti yang sah atas kepemilikan masyarakat adat di Maluku Barat Daya (MBD) merupakan kepemilikan bersama atas kehidupan bersama orang bersaudara. Nilai Kalwedo telah mengakar dalam kehidupan baik budaya maupun bahasa masyarakat adat di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Pewarisan budaya Kalwedo dilakukan dalam bentuk permainan bahasa, lakon sehari-hari, adat istiadat, dan pewacanaan.

       Secara etimologi kata "kalwedo" berasal dari kata kalwiede atau Kalwiene, yang berarti kebaikan, kebersamaan dan kebahagiaan. pada dasarnya penyebutan kata Kalwedo sendiri tergantung pada daerah masing-masing yang berada di kabupaten MBD, terlebih khusus bagi masyarakat Letty, Moa, Lakor sampai pada Mdona Hyiera. Berbeda dengan masyarakat di pulau-pulau Babar, masyarakat setempat menyebutnya Dengan "kalweta" sebenarnya penyebutan dari dasar kata ini saja yang terlihat beda tetapi pada kenyataannya pemaknaan dari kata ini adalah sama.

        Kalwedo merupakan budaya yang memiliki nilai-nilai keseharian sosial, dan nilai-nilai religius yang sakral yang menjamin keselamatan abadi, kedamaian, dan kebahagiaan hidup bersama sebagai orang bersaudara. Budaya Kalwedo mempersatukan masyarakat di Maluku Barat Daya dalam sebuah kekerabatan adat, dimana masyarakat menjadi rumah doa dan istana adat milik bersama. Nilai Kalwedo diimplementasikan dalam sapaan adat kekeluargaan lintas pulau dan negeri, yaitu: inanara ama syali (saudara perempuan dan laki-laki). Inanara ama syali menggambarkan keutamaan hidup dan pusaka kemanusiaan hidup masyarakat MBD, yang meliputi totalitas hati, jiwa, pikiran dan perilaku.

         Nilai-nilai Kalwedo tersebut mengikat tali persaudaraan masyarakat melalui tradisi hidup Niolilieta/hiolilieta/snyolilieta (hidup berdampingan dengan baik). Tradisi hidup masyarakat MBD dibentuk untuk saling berbagi dan saling membantu dalam hal potensi alam, sosial, budaya, dan ekonomi yang diwariskan oleh alam kepulauan MBD. Kalwedo merupakan landasan utama bagi masyarakat dalam mengambil keputusan di antara kehidupan orang bersaudara. Budaya ini lalu kemudian berlanjut hingga generasi sekarang yang di mana kita sebagi generasi yang sedang menghadapi tantangan global di era revolusi industri 4.0, kata "kalwedo" bukan sekedar kata tetapi kata ini merupakan pemaknaan yang sangat mendalam sehingga kata ini pun selalu di gunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salam dalam menyapa satu sama lain pada saat bertemu.

8 komentar:

  1. Oleh karna membaca tulisan Bung Benny, ela juga jadi paham apa sebenarnya itu Kalwedo dan pemaknaannya. Harapannya, katong sebagai orang Maluku mau dan mampu menerapkan budaya agar tidak hilang dalam katong pung keseharian.
    Sebab denagn budaya katong dikenal. Sebab dengan budaya kataong punya integritas.

    Danke banya bung, Kalwedo.

    BalasHapus
  2. Tulisan yang sangat bagus.
    Sekedar saran,krn menyentuh etiologi, sebaiknya menyertakan sumber seperti hasil wawancara,atau beberapa kutipan lain.

    Kalwedo

    BalasHapus